Kamis, 29 Mei 2025

🌿Kalau Buncis Bisa Ngomong: "Aku Lebih Enak Ditumis, Bro!"

 Hallo Sobat Hijau🌱

Di tengah kesibukan sehari-hari, nggak ada salahnya kita manjakan diri dengan hidangan sehat yang simpel dan cepat. Buncis, si hijau mungil nan segar, siap jadi bintang di meja makanmu. Yuk, kita sulap buncis jadi tumisan lezat yang mudah dibuat!

Bahan-bahan:

  • 250 gram buncis segar, cuci bersih, potong-potong sekitar 3-4 cm

  • 3 siung bawang putih, cincang halus

  • 1 buah cabai merah besar (opsional), iris tipis

  • 1 sdm minyak goreng atau minyak zaitun

  • 1/2 sdt garam

  • 1/4 sdt merica bubuk

  • 1/2 sdt gula pasir (optional)

  • 2 sdm air (jika perlu)

Cara Memasak:

  1. Panaskan minyak di wajan dengan api sedang, seperti membuka lembaran baru di pagi yang cerah.

  2. Tumis bawang putih dan cabai hingga harum semerbak, membawa suasana hati yang ceria.

  3. Masukkan buncis, aduk rata, biar buncis dan bumbu menyatu seperti sahabat karib.

  4. Tumis selama 3-5 menit, jangan sampai buncis kehilangan kerenyahannya.

  5. Tambahkan garam, merica, dan gula, aduk rata seperti menyelaraskan nada lagu favorit.

  6. Jika buncis mulai kering, beri sedikit air, layaknya tetes hujan yang menyegarkan bumi.

  7. Masak hingga matang namun tetap renyah, kemudian angkat.

Tumis buncis bawang putih siap dinikmati

Hidangan sederhana ini bukan hanya memanjakan lidah, tapi juga menyehatkan badan. Ingat, kesederhanaan seringkali membawa kebahagiaan terbesar. Selamat mencoba dan semoga hari-harimu selalu penuh warna hijau segar seperti buncis ini!





🌿Merawat Buncis, Merawat Hati: Hijaukan Rumah, Segarkan Jiwa

 Hallo Sobat Hijau🌱

Tanaman buncis itu ibarat temen yang asyik—nggak ribet, tapi tetap butuh perhatian biar dia nggak “baper” dan layu. Yuk, rawat dia dengan cara yang benar:

πŸ’§ 1. Siram Secukupnya, Jangan Bikin Kolam!

  • Pagi atau sore hari adalah waktu terbaik untuk menyiram.

  • Cukup siram sekali sehari, atau dua kali kalau cuaca panas banget.

  • Hindari air menggenang karena akar buncis gampang busuk.

Tip: Kalau tanah terasa lembab saat disentuh, tandanya cukup air!

🌞 2. Sinar Matahari = Mood Booster Buncis

  • Pastikan buncis dapat sinar matahari minimal 6 jam per hari.

  • Kalau kamu nanam di teras atau balkon, pilih sisi yang paling cerah.

πŸͺ΄ 3. Pupuk Itu Makanan Buncis, Jangan Pelit!

  • Dua minggu setelah tanam, beri pupuk organik (pupuk kandang atau kompos).

  • Bisa juga pakai pupuk NPK seimbang setiap 2–3 minggu sekali.

  • Kalau mau lebih natural, air cucian beras atau kompos cair juga bisa!

πŸŽ‹ 4. Bantu Dia Naik – Pasang Ajir!

  • Khusus untuk buncis merambat, bantu dia “mendaki” dengan ajir (tongkat kayu/bambu).

  • Ajir dipasang sejak tinggi tanaman sekitar 15 cm agar dia bisa langsung melilit.

πŸ› 5. Lawan Hama & Penyakit Secara Cerdas

  • Cek daun setiap beberapa hari. Kalau ada lubang atau bercak aneh, bisa jadi ada hama!

  • Gunakan pestisida alami:

    • Campuran air bawang putih + sedikit sabun cair untuk semprot hama.

    • Tanam serai atau daun mint di sekitar pot sebagai pengusir serangga alami.

✂️ 6. Pangkas Daun Tua atau Sakit

  • Kalau ada daun yang menguning atau layu, segera potong.

  • Ini supaya energi tanaman fokus ke pertumbuhan dan buah, bukan ke bagian yang “drama.”

✅ Bonus Tips:

  • Jangan pindah-pindah pot terlalu sering. Buncis itu tipe yang butuh "zona nyaman".

  • Kasih nama lucu ke tanamanmu biar makin semangat ngerawatnya! 🌱✨

Merawat buncis itu bukan cuma soal sayur—tapi juga soal melatih sabar, konsisten, dan cinta pada kehidupan kecil. Dengan perawatan yang baik, buncis akan membalasmu dengan polong-polong hijau segar dan rasa bangga yang nggak bisa dibeli.

Selamat berkebun! 🌱 Kamu bukan cuma nanam buncis—kamu lagi nanam ketenangan.

Rawat Dengan Hati, Panen Dengan Bahagia





Cybex Kementerian Pertanian RI https://cybex.pertanian.go.id

🌿Dari Amerika ke Dapur Rumahku! Cerita Seru Si Buncis

Hallo Sobat Hijau🌱

πŸ” Tau Gak Sih Dari Mana Asal Usul Buncis?

Si kecil hijau nan renyah ini ternyata punya sejarah panjang, lho!
Buncis (Phaseolus vulgaris) berasal dari wilayah Amerika Tengah dan Selatan. Jauh sebelum masuk ke piring kita sebagai tumisan atau campuran sayur sop, buncis sudah jadi primadona di kebun-kebun suku Aztec dan Inca. Saat bangsa Eropa mulai menjelajah dunia, mereka menemukan tanaman ini dan langsung jatuh cinta! Buncis lalu dibawa berkelana ke berbagai benua—hingga akhirnya tiba juga di tanah air tercinta, Indonesia.

Dan sejak saat itu...Buncis jadi bintang dapur Nusantara, dari warung sampai hotel bintang lima!

Kamu nggak perlu punya kebun luas kok buat nanam buncis. Di teras rumah, balkon, atau pekarangan secuil pun bisa banget! Yuk, kita mulai tanam buncis sama-sama!!!

🧀 1. Siapkan Senjata Tanam

  • Benih buncis: Beli benih berkualitas di toko pertanian.

  • Media tanam kece: Campuran tanah gembur, pupuk kandang, dan sedikit sekam. Ini bikin akar buncis happy!

  • Pot atau polybag: Ukuran minimal 30 cm ya, biar akarnya leluasa.

  • Ajir/tongkat bambu: Kalau kamu nanam buncis merambat, ini wajib ada biar dia bisa naik kayak pemanjat profesional!

🌱 2. Mulai Menanam – Let’s Go!

  • Tanam benih sedalam 2-3 cm, jangan terlalu dalam.

  • Siram sedikit aja, jangan banjir. Buncis nggak suka main air terlalu lama.

  • Letakkan pot di tempat yang kena sinar matahari langsung, minimal 6 jam sehari. Ini kunci semangat tumbuhnya!

πŸ’ͺ 3. Rawat dengan Cinta

  • Siram rutin, pagi atau sore. Jangan lupa ngobrol juga biar makin akrab (katanya sih tanaman suka!).

  • Setelah 2 minggu, kasih pupuk tambahan biar dia makin subur.

  • Cek daun dan batangnya. Kalau ada hama, usir pakai air bawang putih atau semprotan alami lainnya.

✂️ 4. Panen, Yuk!

Sekitar 45–60 hari setelah tanam, buncis akan menunjukkan hasil kerjanya.
Polong hijau menggantung manis, siap kamu petik dan masak jadi menu favorit.

Panen saat masih muda ya—teksturnya lebih renyah dan rasa manisnya keluar banget!

Menanam Buncis Itu Kayak Petualangan Mini di Rumah Sendiri!

Nggak cuma bikin hati senang, nanam buncis juga bikin rumah terasa lebih hidup. Kamu bisa ajak anak, keponakan, atau teman buat ikut seru-seruan bareng. Dan yang paling seru: makan hasil tanam sendiri tuh rasanya beda banget—ada rasa bangga yang nggak bisa dibeli di toko!


πŸ” Sumber:
FAO (Food and Agriculture Organization)
"The Origins of Agriculture" oleh David R. Harris

“Mie Ala Anak Alam: Bikin Sendiri dari Daun Kelor”

 πŸŒ±❤

πŸ€Hallo Sahabat Hijau!πŸ€

Kalian pernah kepikiran nggak sih, bikin mi sendiri dari bahan alami yang super bergizi? Nah, daun kelor jawabannya! Selain dikenal sebagai “pohon ajaib” karena kandungan nutrisinya yang lengkap, kelor juga bisa disulap jadi mi hijau yang cantik, sehat, dan pastinya menggugah selera. Cocok banget buat kalian yang mau hidup lebih sehat tapi tetap doyan makan enak!

🍜 Bahan-bahan:
  • 100 gram daun kelor segar (ambil daunnya aja)
  • 300 gram tepung terigu protein tinggi
  • 1 butir telur
  • 1 sdm minyak goreng
  • ½ sdt garam
  • Air secukupnya (untuk blender dan uleni)
πŸ‘©‍🍳 Cara Membuat:
🌱Buat jus kelor: Blender daun kelor dengan sedikit air sampai halus, lalu saring untuk ambil sarinya. Ini yang akan jadi pewarna alami mi.

🌱Campur adonan: Di dalam wadah besar, campur tepung, garam, telur, minyak, dan jus kelor. Aduk rata dan uleni hingga kalis (tidak lengket di tangan).

🌱Diamkan adonan: Tutup adonan dengan kain lembap atau plastik wrap, diamkan sekitar 30 menit agar teksturnya lebih lentur.

🌱Giling dan bentuk mi: Setelah didiamkan, giling adonan menggunakan rolling pin atau alat giling mi hingga ketebalan sesuai selera. Potong jadi bentuk mi.

🌱Rebus mi: Didihkan air, beri sedikit garam dan minyak, lalu rebus mi selama 2–3 menit sampai matang. Angkat dan tiriskan.

🌱Sajikan: Mi hijau kelor siap disajikan! Bisa kamu padukan dengan kuah kaldu, tumisan sayur, atau topping favoritmu. 

✨ Tips:
Kalau nggak ada alat giling, bisa digiling manual pakai botol kaca bersih.  
Mi ini bisa disimpan di kulkas 2–3 hari (dalam wadah kedap udara).

Mi sehat, cantik, dan buatan sendiri? Bisa banget, Sahabat Hijau! Selain enak, mi hijau kelor ini juga bikin bangga karena kita ikut manfaatin bahan lokal dan alami. Yuk, cobain di rumah dan rasain sendiri kelezatan si “pohon ajaib” dalam bentuk mi buatan tanganmu sendiri!!Dan sekian dari cara memasak kali ini, kalo kalian punya resep unik lainnya yang berbahan dasar kelor mau dongg resep nyaa,kasih tau di kolom komentar yaaa BabayyyyπŸ˜˜πŸ˜˜πŸ’—











“Biar Kelor Kamu Ngejreng! Aku kasih tau Tips Perawatan Simpel buat Sahabat Hijau”



🌱❤
🌿Hallo Sahabat Hijau!🌿

    Kamu kah yang baru mulai nanam kelor di rumah?, Sipp tenang aja, merawatnya nggak ribet kok. Buat kamu yang pengen tanaman kelornya tumbuh subur dan lebat, yuk simak beberapa tips perawatan gampang berikut ini!

🌱Tips Merawat Pohon Kelor🌱:

πŸ€ 1. Penyiraman yang Tepat
Walaupun kelor cukup tahan terhadap kondisi kering, bukan berarti kamu boleh lupa menyiramnya, ya. Supaya pertumbuhannya optimal, siram pohon kelor secara rutin, terutama saat cuaca sedang panas atau musim kemarau.
Catatan penting: hindari menyiram secara berlebihan sampai tanah jadi becek atau tergenang air. Kelembapan berlebihan bisa menyebabkan akar membusuk dan membuat tanaman rentan terserang penyakit.

πŸ€ 2. Paparan Cahaya Matahari
Kelor adalah tipe tanaman yang suka sinar matahari penuh. Idealnya, pohon kelor butuh setidaknya 6 jam cahaya matahari langsung setiap hari agar proses fotosintesis berjalan baik dan pertumbuhannya maksimal.
Jadi, pastikan kamu menanamnya di area terbuka atau tempat yang tidak terhalang bayangan bangunan atau pohon lain.

πŸ€ 3. Pemupukan Berkala
Meski termasuk tanaman yang bisa tumbuh di tanah kurang subur, pohon kelor akan tumbuh lebih cepat dan subur jika diberi nutrisi tambahan. Kamu bisa menggunakan pupuk organik seperti kompos, pupuk kandang, atau pupuk cair alami setiap 2–3 bulan sekali.
Tapi ingat, jangan terlalu banyak memberi pupuk karena bisa membuat tanaman ‘kaget’ atau malah stres.

πŸ€ 4. Pemangkasan Rutin
Pemangkasan penting untuk menjaga bentuk pohon tetap rapi sekaligus merangsang pertumbuhan tunas baru.

  • Pangkas daun atau ranting yang kering, mati, atau terserang hama.

  • Kalau pohonnya sudah terlalu tinggi, kamu bisa memangkas bagian atasnya agar tumbuh lebih lebat ke samping dan lebih mudah dipanen.

πŸ€ 5. Waspadai Hama dan Penyakit
Meskipun kelor jarang diserang hama, tetap perhatikan kondisi daunnya secara rutin. Jika muncul bercak, lubang, atau daun menguning, bisa jadi ada serangan hama seperti ulat atau kutu daun. Gunakan pestisida alami jika perlu, seperti larutan bawang putih atau air rendaman daun mimba.

🌱 Bonus Tips:
Jika kamu menanam kelor dari biji, pastikan untuk menyemai di media yang gembur dan cukup poros. Setelah bibit tumbuh 15–20 cm, baru dipindah ke lahan atau pot besar.


Gampang kan Sahabat Hijau?kann kannn, dengan perawatan simpel ini, pohon kelormu bakal makin sehat dan siap panen daun kapan aja buat kebutuhan harian.
Kalau kamu ada pengalaman seru atau tips merawat kelor, share dong di kolom komentar biar kita semua makin semangat nanam! Sampai ketemu di postingan berikutnya, tetap semangat berkebun dan jaga bumi, ya! Sampai jumpa di postingan beikutnyaaa babayy✌πŸ’š







“Si Kelor, Teman Baru di Rumahmu: Begini Cara Menanamnya”


🌱❤ Hallo, Sahabat Hijau!🌱

    Pernah dengar pepatah “dunia tak selebar daun kelor”? Walau ukurannya kecil, ternyata daun kelor punya manfaat yang luar biasa besar! 🌱 Kenalin Kelor (Moringa oleifera) adalah tanaman tropis asal India dan Bangladesh yang tumbuhnya ngebut bisa sampai 6 meter per tahun. Nggak cuma jadi sumber makanan, kelor juga sering dipakai buat peneduh karena daunnya lebat.Pohon ini tahan banting, tetap hidup di musim kering, dan kalau di daerah dingin, biasanya ditanam musiman atau diurus indoor. Yang bikin keren, hampir semua bagian kelor bisa dimanfaatkan daun, bunga, polong, biji, sampai akar karena kandungan gizinya tinggi dan banyak manfaat kesehatan, kelor sering disebut “pohon ajaib.” Bukan sekadar julukan, tapi emang sebagus itu.

Nah, di postingan kali ini, kita bakal bahas gimana cara menanam pohon kelor dari nol, step by step, yang pastinya gampang buat dipraktikkan, bahkan buat kamu yang baru mulai hobi tanam-tanaman. Yuk, langsung simak tips-tipsnya                                              

πŸͺ΄1. Pilih Bibit Stek yang Tepat

Langkah pertama tentu aja milih bibit. Kamu bisa pakai batang pohon kelor dari pohon yang udah berumur sekitar 1,5 tahun. Ciri-cirinya? Kulit batangnya berwarna putih kehijauan. Potong batangnya sekitar 1 meter pakai gergaji (biar rapi dan nggak merusak pohon induknya). Nah, ini yang bakal jadi bibit stek kita nanti.

🌱 2. Tanam Batangnya ke Tanah

Setelah punya batang stek, waktunya tanam!

Tancapkan batangnya ke dalam tanah sekitar 30–35 cm dalamnya. Jarak tanam yang direkomendasikan tuh sekitar 30x50 cm biar nggak terlalu sempit.

Tips tambahan:

  • Tanamnya pagi atau sore hari aja ya, hindari matahari terik.
  • Pastikan tanahnya gembur dan nggak becek, karena genangan air bisa bikin pertumbuhan pohon kelor terganggu.

πŸ’§ 3. Rawat dengan Penyiraman dan Pupuk

    Siram sekali sehari, cukup pas tanahnya lembap.Kalau musim kemarau, boleh disiram lebih sering supaya nggak kering.Tapi kalau musim hujan? Nggak usah disiram, udah cukup dari air hujan aja😭.Biar makin subur, tambahin juga pupuk kandang yang udah difermentasi dan kering (pastikan bebas kutu ya!).

πŸƒ 4. Panen Daun Kelor

    Kalau udah tumbuh subur, kamu bisa mulai panen daunnya.Petik aja daun-daun muda yang segar, bisa langsung dikonsumsi atau diolah jadi teh, sayur bening, sampai bahan jamu alami. Super praktis, kan?                                                                                                    

Gimana, Sahabat Hijau? Gampang banget kan cara nanem kelor di rumah? 🌱Selain bikin halaman makin adem, daun kelor juga bisa jadi stok bahan alami buat masakan sehat atau ramuan herbal. Intinya, satu tanaman, banyak manfaat! Kalau kamu punya tips lain atau pengalaman menarik soal tanam kelor, jangan sungkan buat sharing di kolom komentar ya. Sampai ketemu di postingan berikutnya sahabat hijau, Babayy✌πŸ’—

Sumber : https://www.thespruce.com/how-to-grow-and-care-for-moringa-plants-5076022






Senin, 26 Mei 2025

Hubungi Kami πŸ“žπŸŒ±

HALLO SOBAT HIJAU πŸŒ±πŸŒ±

Butuh bantuan atau ingin bertanya? hubungi kita disini!!



Terima kasih sudah mampir ke blog ini! Kalau kamu punya pertanyaan, saran, atau sekadar ingin ngobrol seputar topik yang kita bahas di sini, jangan ragu untuk menghubungi kita yaaa.

Kamu bisa kirim pesan langsung lewat kolom komentar, atau lewat halaman Contact Me yang sudah aku sediakan. Kami usahakan untuk membalas secepat mungkin.

Sampai jumpa di obrolan kita berikutnya!

Minggu, 04 Mei 2025

🍊Jus jeruk segar, pas banget buat nemenin hari kamu! 🍊

 


                                                        hallo sobat hijau!🌱


Siapa sih yang nggak suka sama kesegaran jus jeruk? Yuk, kita bahas cara simpel dan praktis ngolah jeruk jadi minuman sehat dan seger yang cocok diminum kapan aja! πŸŠπŸ§ƒ

"Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat membuat jus jeruk. Mulai dari pemilihan jenis jeruk dan jumlah gula yang ditambahkan agar tetap sehat."

Jus jeruk itu nggak cuma nyegerin, tapi juga banyak banget manfaatnya buat tubuh. Mulai dari ningkatin imun tubuh karena vitamin C, bikin kulit glowing, jaga kesehatan mata, stabilin tekanan darah, cegah batu ginjal, sampai bantu otak biar makin fokus. Pokoknya, rutin minum jus jeruk bikin badan makin sehat dan seger terus!

Yuk, kita bahas cara bikin jus jeruk segar yang nggak cuma enak, tapi juga sehat dan penuh manfaat!

Bahan-bahan:

- 6–8 buah jeruk segar (pilih yang matang dan berair)
- Gula atau madu (opsional, sesuai selera)
- Es batu (opsional)

Langkah-langkah:

1. Cuci bersih jeruk untuk menghilangkan kotoran.
2. Belah jeruk menjadi dua bagian.
3. Peras jeruk menggunakan alat peras atau juicer untuk mendapatkan sarinya.
4. Saring jus untuk memisahkan ampas, jika diinginkan.
5. Tambahkan gula atau madu sesuai selera, lalu aduk hingga larut.
6. Tuang jus ke dalam gelas yang berisi es batu.
7. Sajikan segera untuk menikmati kesegarannya.

πŸ’‘ Tips Konsumsi Jus Jeruk yang Sehat

- Buat Sendiri di Rumah: Membuat jus jeruk sendiri memastikan kebersihan dan kesegaran bahan, serta menghindari tambahan gula berlebih.
- Pilih Jeruk Berkualitas: Gunakan jeruk yang berat, kulitnya halus, dan beraroma segar untuk hasil terbaik.
- Hindari Gula Berlebihan: Jeruk sudah manis alami. Jika perlu pemanis tambahan, gunakan madu secukupnya.
- Konsumsi dengan Bijak: Meskipun sehat, konsumsi jus jeruk dalam jumlah wajar untuk menghindari asupan kalori berlebih.


                Jus jeruk segar udah siap dinikmati, tinggal seruput dan rasain kesegarannya! πŸΉπŸŠ


Sampai jumpa sobat hijau! Tetap semangat jaga alam dan rawat taneman, kita ketemu lagi kapan-kapan dengan tips hijau yang makin kece! 🌱✌️

🍊Nih rahasianya biar jeruk di rumah makin subur setahun penuh!🍊

 


  Hallo sobat hijau! πŸŒ±πŸŠ

Punya pohon jeruk di rumah tuh seru banget, apalagi kalo dirawat dengan cinta—kayak rawat sahabat sendiri! ✨ Biar pohonnya nggak cuma hidup tapi juga tumbuh subur dan rajin berbuah, kamu wajib banget kasih perawatan rutin. Intinya sih, kalo kamu sayang sama jeruknya, dia juga bakal sayang balik dan ngasih buah manis tiap musim. Yuk ah, rawat pohon jeruk di rumah biar vibes-nya makin fresh dan bisa panen sendiri—gak perlu jajan di luar lagi! 🍊πŸ’ͺ

Mau aku bantuin juga bikin panduan lengkapnya? yuk ikutin cara di bawah!

1.  ✂Pemangkasan  

   Dilakukan untuk membentuk tajuk tanaman, menjaga produksi buah, dan kesehatan tanaman. Gunakan teknik pijat lengkung saat awal musim kemarau agar lebih mudah dilakukan.

2.🌱 Pemupukan  

   Pupuk organik, NPK, dan pupuk cair diberikan sesuai fase pertumbuhan. Pemberian dilakukan secara berkala agar buah manis dan produksi berkelanjutan.

3. 🌞Penyiangan  

   Membersihkan gulma di sekitar tanaman agar nutrisi tanah terserap maksimal oleh tanaman jeruk.

4. πŸ’ͺPembumbunan  

   Menggemburkan dan meninggikan tanah di sekitar akar supaya tanaman tumbuh lebih kuat dan subur.

5.πŸ’§ Penyiraman  

   Rutin disiram, tapi tidak berlebihan. Disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.

6.🚫 Pengendalian Hama & Penyakit  

   Penting untuk menjaga kualitas buah dan pertumbuhan tanaman. Bisa dilakukan secara alami atau terpadu.

7. πŸ‘Penjarangan Buah  

   Buah yang tidak sehat dibuang agar tanaman bisa fokus memproduksi buah yang bagus dan berkualitas.

 So mudah banget kan? yuk ah Mulai sekarangg....Jangan males-malesan deh, rawat tanaman jeruk kamu di rumah! Biar nggak cuma cantik tapi juga berbuah lebat, kasih perhatian ekstra, siram rutin, dan pupuk biar makin subur!! 🍊🌿





sumber: 

🍊Mau nyobain nanem jeruk di rumah? Gaskeun aja, gampang kok!🍊

 

 Hallo sobat hijau! πŸŒ±

kalian semua pernah kepikiran nanem jeruk  πŸŠdi rumah gak sih? Gak usah ribet, yang penting niat!

Mulai dari milih bibit kece, nyiapin tanah yang asik, sampai ngerawat biar si jeruk tumbuh subur dan manis—semua bisa kalian lakuin sendiri di rumah. Menanam jeruk di rumah bisa jadi aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat. Selain mempercantik halaman atau pekarangan, pohon jeruk juga bisa menghasilkan buah segar dan bernutrisi untuk keluarga.

Bukan cuman itu tapi Jeruk juga salah satu buah yang seger banget, warnanya oranye cerah, rasanya manis asem nyegerin. 🍊 Biasanya dimakan langsung, dijus, atau dijadiin campuran makanan & minuman. Selain enak, jeruk juga kaya vitamin C, jadi cocok buat nge-boost imun lo biar gak gampang sakit. Cocok banget buat camilan sehat yang gak ribet!

gak perlu lahan luas, jeruk bisa ditanam di pot atau polybag asalkan mendapat cukup sinar matahari.
Dengan perawatan yang tepat, siapa pun bisa menikmati hasil panen jeruk dari halaman sendiri.

Tahap pengembangbiakan jeruk sendiri dapat dilakukan secara generatif maupun secara vegetatif.
Melansir dari laman Storables.

Mau coba tanem jeruk di rumah? Gampang kok, tinggal ikutin langkah-langkah di bawah! πŸŠ

🌱 Sebelum lanjut ke cara menanamnya apa aja si yg harus kita butuhin Untuk menanam jeruk di rumah:

- Bibit jeruk umur 1–2 tahun  
- Pot besar (diameter 35–50 cm, tinggi 60 cm)  
- Tanah subur (top soil)  
- Pupuk kandang atau kompos  
- Pupuk NPK (16-16-16)  
- Pestisida  
- Gunting pangkas  
- Gembor (alat siram)  
- Cangkul kecil  
- Sprayer ukuran 2 liter
𑇐berikut cara menanam jeruk!!
1. Siapkan Perlengkapan: Ambil biji dari jeruk matang (organik lebih baik), siapkan pot berlubang, media tanam (gambut, perlit, vermikulit), dan alat seperti tisu, semprotan air, serta lampu tumbuh.

2. Siapkan Biji: Cuci bersih biji, rendam 24 jam, bisa dikupas untuk percepat tumbuh.

3. Tanam Biji: Tanam sedalam 1,5 cm dalam pot, semprot air, dan tempatkan di area yang hangat dan terang.

4. Rawat Bibit: Siram seminggu sekali, beri sinar matahari 6 jam/hari, pupuk secara berkala, dan pangkas cabang mati.

5. Pindahkan: Saat besar, pindahkan ke pot lebih besar atau kebun dengan tanah berdrainase baik dan cukup sinar matahari.

🍊 Berikut tips tambahan🍊:

- Gunakan pupuk NPK berimbang untuk mendukung pertumbuhan dan pembentukan bunga.  
- Lakukan pemangkasan cabang secara berkala agar tanaman fokus ke pertumbuhan buah.  
- Amati tanda-tanda hama dan penyakit, dan segera lakukan pencegahan atau pengobatan jika          diperlukan.

 Gimana guys gampang banget kan nanem jeruk? Gak usah ribet lagi deh ke pasar, tinggal petik     sendiri dari rumah. Jeruk fresh tinggal comot, hidup makin satset! 🍊Yuk, Coba nanem jeruk di     rumah biar halaman kalian makin kece dan fresh! 🍊🌿

                                              Ayo, jadi petani rumahan yang kekinian! πŸ’ͺ✨



                                                                        
sumber: 
                                       https://www.orami.co.id/magazine/cara-menanam-jeruk 
                                       https://www.rri.co.id/lain-lain/747491/cara-praktis-menanam-jeruk-di-pot

🌱🍎Aku, Kamu, dan Saus Tomat Bikinan kita!🍎🌱



Saus Tomat


Resep Cara Mengolah Saus Tomat Homemade

Lebih Sehat dan Hemat dengan Saus Tomat Buatan Sendiri


 Hallo, Sobat Hijau! 🌱🍎

Kamu pernah kepikiran nggak sih, ternyata banyak banget hal kecil di dapur yang bisa kamu buat sendiri? Salah satunya: saus tomat homemade! Selain lebih sehat karena tanpa bahan pengawet, bikin saus sendiri juga jadi cara seru buat mengurangi limbah kemasan. Plus, rasanya bisa kamu atur sesuai selera. Seru, kan? 

πŸ’­Tapi Sebelumnya udah pada tau kan saus tomat itu apa?

    Saus tomat adalah saus serbaguna yang dibuat dari tomat segar, dimasak bersama bumbu sederhana seperti bawang putih, gula, garam, dan cuka. Hasil akhirnya? Saus kental dengan rasa manis, asam, dan sedikit gurih. Bisa banget jadi pelengkap makanan favorit kamu, mulai dari gorengan sampai masakan western!

Oke sekarang kita berubah dulu jadi chef rumahan!! hohoo

Bahan-Bahan yang Kamu Butuhkan:

  • 500 gram tomat merah yang matang banget πŸ…
  • 2 siung bawang putih πŸ§„
  • 2 sdm gula pasir 🍬
  • 1 sdt garam πŸ§‚
  • 1 sdm cuka atau air jeruk nipis πŸ‹
  • Sedikit air buat merebus πŸ’§


Cara Membuat Saus Tomat Homemade:

  1.  Cuci bersih tomat, lalu potong jadi dua biar cepat empuk.
  2.  Rebus tomat dengan air secukupnya sampai lunak dan kulitnya mulai mengelupas.
  3.  Blender tomat dan bawang putih sampai halus. Hati-hati, agak panas ya!
  4.  Saring hasil blenderan biar sausnya halus tanpa biji dan kulit.
  5.  Masukkan ke panci, masak lagi dengan api kecil.
  6.  Tambahkan gula, garam, dan cuka. Aduk terus sampai saus mengental dan warnanya jadi merah pekat.
  7.  Dinginkan, lalu simpan di botol kaca bersih. Simpan di kulkas dan siap dipakai kapan aja! πŸ₯«


πŸ’’ Saus Tomat Ini Bisa Kamu Gunakan untuk Apa Aja?

Saus tomat homemade ini bisa jadi teman makan atau bumbu masak yang super fleksibel! Coba deh:

  • Cocolan kentang goreng, ayam crispy, atau nugget πŸŸπŸ—
  • Campuran nasi goreng, mie goreng, atau bihun 🍜
  • Bumbu tumis capcay atau fuyunghai πŸ₯¦πŸ€
  • Saus dasar untuk spaghetti atau pizza πŸπŸ•
  • Olesan burger, sandwich, dan hotdog πŸ”πŸŒ­


Gampang, enak, dan pastinya lebih sehat. Yuk, mulai dari hal kecil di dapur, Sobat Hijau. Siapa tahu dari saus tomat ini, semangat hidup sehat dan minim sampah makin tumbuh!

Okedeh segitu dulu masak-masaknya hari ini, Babayy see you later!!!!❤πŸ’—







πŸŒ±πŸ… Rahasia Tomat Lebat di Pekarangan Rumah: Yuk, Rawat Bareng πŸ…πŸŒ±

 


Halo, Sobat Hijau! ✨❤

    Pernah nggak sih ngebayangin metik tomat segar dari kebun sendiri, langsung masuk ke dapur, terus dimasak jadi sambal tomat, tumisan, atau sekadar pelengkap sarapan pagi? Duh, kebayang kan segarnya? Nah sekarang bukan cuman mimpi lagi, kamu bisa mulai nanam tomat sendiri di rumah walau lahannya sempit sekalipun! Yuk intip rahasia merawat tomat supaya tumbuh subur dan berbuah lebat!

 ✨ Pilih Bibit Tomat Berkualitas πŸ…

    Segala sesuatu yang bagus dimulai dari awal yang tepat, Sobat Hijau harus pintar memilih bibit yang sehat dan unggul. Pilih yang berasal dari varietas unggulan dan pastikan tidak ada tanda-tanda penyakit. Kamu bisa beli di toko pertanian terpercaya. Atau kalo kamu tim DIY banget, ambil biji dari tomat matang favorite kamu. Keringkan dulu, lalu siap tanam deh. Ingat bibit yang baik adalah investasi awal menuju panen yang sukses!


 πŸŒΎ Pakai Tanahnya Jangan Asal, harus Gembur dan Bernutrisi πŸ…

    Tomat itu nggak suka tanah yang keras dan becek. Jadi, kamu harus bikin media tanam yang gembur dan kaya nutrisi. Campurkan tanah kebun, kompos organik, dan sedikit pasir untuk menjaga drainase. Tambahkan juga sekam atau arang supaya tanah nggak gampang padat. Kalau mau lebih praktis, kamu juga bisa pakai media tanam siap pakai yang banyak dijual di toko online jadi tinggal cemplungin aja!


 πŸŒž Cahaya Matahari Itu Cinta Sejati nya TomatπŸ…

    Tomat tuh tipe tanaman yang bucin banget sama sinar matahari. Dia butuh minimal 6 jam paparan sinar matahari langsung setiap hari biar bisa tumbuh maksimal dan buahnya manis. Jadi, pastikan kamu taruh pot atau planter box di area yang terang, kayak teras, balkon, atau dekat jendela. Kalau tanamannya lesu dan daunnya pucat, bisa jadi dia lagi kurang ‘asupan’ sinar, tuh!


 πŸ’§ Siram Secukupnya, Jangan Sampai Banjir πŸ…

    Menyiram tanaman itu ibarat ngasih perhatian: rutin, tapi nggak berlebihan. Tomat butuh air setiap hari, terutama di musim panas. Tapi awas, jangan terlalu banyak karena akar bisa busuk. Waktu terbaik buat menyiram adalah pagi hari atau sore menjelang malam. Hindari menyiram bagian daun, ya, supaya jamur nggak punya kesempatan buat tumbuh!


 πŸŒΏ Kasih Asupan Pupuk Biar Nggak Loyo πŸ…

    Selain air dan cahaya, tomat juga perlu ‘makanan’ tambahan. Pupuk organik kayak kompos, pupuk kandang, atau air cucian beras bisa jadi booster alami. Kalau mau cepat, boleh juga pakai pupuk NPK (tapi jangan over dosis, ya!). Pemupukan bisa dilakukan dua minggu sekali, supaya tanaman tetap sehat, hijau, dan rajin berbuah.


 ✂ Pangkas & Topang: Gaya Rapi Itu Perlu πŸ…

    Tomat yang tumbuh tinggi butuh bantuan supaya nggak gampang roboh. Gunakan ajir atau tongkat bambu untuk menopang batangnya, lalu ikat pelan dengan tali rafia. Jangan lupa juga pangkas daun-daun bawah yang udah tua atau terlalu lebat. Ini penting banget supaya sirkulasi udara lancar dan cahaya bisa masuk ke semua bagian tanaman. Selain sehat, tampilannya jadi makin kece!


 πŸ› Musuh Datang? Lawan Dengan Cara Ramah! πŸ…

    Namanya juga di kebun, pasti ada tamu tak diundang. Hama kayak kutu daun, ulat, atau lalat buah bisa bikin stres. Tapi tenang, kamu bisa lawan mereka dengan cara alami. Gunakan air rendaman bawang putih, semprotan cabai, atau air tembakau sebagai pestisida organik. Selain aman buat tanaman, juga lebih eco-friendly buat lingkungan. Yuk, jadi pejuang tomat yang ramah lingkungan!


 ⚖ Jangan Lupa Rotasi dan Mulsa, guys! πŸ…

    Kalau kamu nanam tomat secara berkala, coba deh ganti lokasi tanamnya setiap musim. Ini namanya rotasi tanaman, dan berguna banget buat menghindari penyakit tanah yang menular. Tambahkan juga mulsa (jerami, daun kering, atau serbuk kayu) di atas permukaan tanah untuk menjaga kelembapan dan menekan gulma liar. Praktis dan bikin pot kamu tetap estetik!


Udah Gitu Aja, Sobat Hijau! πŸŒ±

Gimana? Tanam tomat itu seru banget kan? Nggak cuma bikin pekarangan makin hidup, tapi juga kasih kepuasan batin waktu panen. Yuk, mulai tanam hari ini juga dan rasain bedanya metik tomat dari hasil tangan sendiri!


Kalau kamu udah tanam dan berhasil panen, jangan lupa foto-fotoin dan share ke medsos, siapa tahu bisa jadi inspirasi buat Sobat Hijau lainnya. #TomatRumahan

Sumber :

πŸŒ±πŸ…Menanam Tomat di Rumah? Gass πŸ…πŸŒ±



πŸ…


Hallo, Sobat Hijau!πŸŒ±πŸ’Œ

    Lagi ngeliat harga sayur makin naik tiap minggu? Atau cuma pengen punya tomat seger hasil petikan sendiri? Wah, cocok banget nih, karena kali ini kita mau bahas cara nanem tomat di rumah yang gampang, murah, dan pastinya seru!

Enggak perlu lahan luas, enggak harus punya green house kek di film-film. Di pekarangan rumah, teras, bahkan balkon sempit juga bisa kok! Yuk, langsung kita bahas dari awal banget sampe kamu bisa panen tomat sendiri!


😎Cari Bibit yang Cakep Dulu

    Oke Sobat Hijau, langkah pertama pastinya kamu butuh bibit tomat. Bisa beli online, ke toko pertanian, atau semai sendiri dari biji tomat yang udah matang. Tapi inget ya, jangan asal pilih usahain cari jenis tomat yang cocok buat ditanam di daerah kamu. Misalnya tomat cherry, tomat apel, atau tomat gondol. Cek juga apakah bibitnya organik atau hybrid, biar gak zonk pas udah tanam.


πŸͺ΄Tanahnya Jangan yang Sembarangan lho

    Tanah itu kayak kasur buat tomat. Kalau kasurnya empuk dan bersih, tidurnya juga nyenyak. Nah, begitu juga tanaman. Kamu bisa pake campuran tanah gembur + kompos + sekam.  Jangan lupa pastikan pot atau polybagnya punya lubang di bawah, biar airnya bisa ngalir dan si akar gak ngambek.


⛅Proses Semai: Ibaratnya Pemanasan Sebelum Lari

    Semai itu proses awal dalam menanam tanaman khususnya dari biji. Jadi, semai adalah menanam benih (Biji) di tempat khusus dulu sebelum dipindahkan ke media tanam utama kaya pot atau tanah di pekarangan. Jadi kamu semai dulu bibitnya di tempat kecil, misalnya baki semai, atau cup plastik bekas. Siram tipis-tipis tiap hari, taruh di tempat teduh tapi terang. Biasanya 7–14 hari bakal tumbuh tunas. Kalo udah punya daun sejati (biasanya daun ke-3 dan ke-4), itu tandanya siap dipindah ke pot utama.


☂ Siram, Tapi Jangan Banjir

    Tomat itu butuh air, tapi bukan berarti kamu nyiram sampe ngambang😭. Cukup 1-2 kali sehari, pas pagi dan/atau sore. Kalo tanah udah lembap, gak usah dipaksa. Jangan sampe akar busuk gara-gara over love, ya!


🌞 Cahaya Matahari: Vitamin D-nya Tanaman

    Tomat suka banget sama sinar matahari. Taruh di tempat yang kena cahaya langsung minimal 6 jam sehari. Jangan di pojokan dapur yang lembap dan gelap ya, kasian tomatnya nanti jadi pemurung. Hehe.


Panen: Bagian Paling Puas dari Proses Ini

    Setelah 2–3 bulan, kamu bakal liat tomat-tomat kecil mulai muncul dan makin gede. Tunggu sampai warnanya merah merona dan teksturnya empuk dikit. Jangan tunggu sampe kelewat mateng, nanti malah pecah. Petik pelan-pelan, terus... posting deh di IG story, kasih caption: “Panen pertama, hasil dari tangan sendiri.” Dijamin dapet banyak love!Huhuuu



Nah, gimana Sobat Hijau? Gak perlu ribet kan? Menanam tomat itu sebenernya lebih ke soal konsistensi dan niat. Kamu gak harus jago berkebun dulu, yang penting mau belajar dan coba.

Mulai dari satu pot dulu aja. Nanti kalau udah berhasil, percaya deh, kamu bakal nagih nanem yang lain. Bisa lanjut ke cabai, terong, atau bahkan kangkung hidroponik!

Yuk, hijaukan rumah kita bareng-bareng. Selain hemat, juga bikin rumah lebih adem dan hati lebih tenang. Kalo suka konten kayak gini, jangan lupa nongkrong terus di web ini ya. Kita bakal terus sharing tips nanem dengan gaya santai, tapi tetep oke punya! Babayy see you laterπŸ‘‹πŸ’Œ










"Oseng Genjer Ikan Asin: Simple Tapi Bikin Nasi Nambah Terus!" πŸ₯¬πŸ”₯🍽️

   Hallo Sobat Hijau🌱      Genjer tuh sayur hits yang ternyata enak banget buat diolah, bro! Gak cuma dimasukin tumisan biasa, genjer juga ...

Postingan Populer